VeChain Berkolaborasi dengan UFC untuk Tokenisasi Sarung Tinju Petarung, Respons Komunitas

Platform blockchain VeChain telah mengumumkan kemitraannya dengan Ultimate Fighting Championship (UFC) untuk melakukan tokenisasi sarung tinju petarung dan melacak identitasnya menggunakan jaringan VeChainThor.

Menurut VOI.id, VeChain (VET) adalah platform blockchain yang dirancang khusus untuk meningkatkan manajemen rantai pasokan dan proses bisnis. VeChain memiliki beberapa fitur yang unik, seperti sistem verifikasi dari jarak tempuh produk dan identitas unik untuk setiap produk yang terdaftar pada jaringan blockchain. 

Dalam sebuah pos blog terbaru, perusahaan tersebut menyatakan bahwa sarung tinju yang dipakai oleh petarung UFC akan dilengkapi dengan chip near-field communication (NFC) VeChain, yang memungkinkan pencatatan data pertarungan dan memastikan keaslian setiap pasangnya.

Setelah pertarungan, sarung tinju tersebut akan didonasikan dan dibagikan, menjadikannya barang koleksi yang sangat diminati.

Pembeli dapat memverifikasi keaslian sarung tinju ini melalui kontrak pintar jaringan VeChainThor.

Tokenisasi VeChain untuk Mengatasi Masalah Penipuan

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi masalah penipuan di pasar sekunder, di mana pembeli sering kali mencari sarung tinju yang dipakai selama pertarungan tertentu.

Dengan memanfaatkan sistem ToolChain VeChain, sebuah solusi manajemen rantai pasokan, proses pelacakan dan pengiriman barang ke penerima yang dituju dapat disederhanakan.

Rilis awal 12 sarung tinju eksklusif akan didistribusikan kepada selebriti kelas atas, termasuk Joe Rogan, dengan CEO UFC Dana White melakukan presentasi langsung untuk mengumumkan kemitraan tersebut.

Komunitas VeChain telah menanggapi dengan reaksi yang beragam di papan Reddit platform.

Beberapa pengguna mengekspresikan antusiasme terhadap penggunaan kasus baru ini, menyoroti potensi pencetakan sarung tinju aset dunia nyata sebagai token non-fungible (NFT) untuk setiap acara UFC.

Orang lain menyambut baik gagasan pelacakan merchandise dan mengusulkan untuk memasukkan pemindaian kode QR selama acara televisi, yang akan lebih lanjut berkontribusi pada pembakaran token VeThor (VTHO).

Today marks a great step forward in our relationship with the @UFC!#VeChain powered NFC and blockchain technology will be integrated into fighter gloves, providing an immutable record usage, and ensures fans receive genuine products, authenticated by blockchain. pic.twitter.com/XFqdlmWqTU

— vechain (@vechainofficial) April 12, 2024

Namun, tidak semua anggota komunitas terkesan dengan pengumuman tersebut.

Kritik berpusat pada keyakinan bahwa biaya transaksi yang terkait dengan sarung tinju tidak akan membakar cukup VTHO untuk memiliki dampak signifikan pada harga token.

Pada tanggal 12 April, kapitalisasi pasar VeThor mencapai lebih dari $283 juta, menempatkannya di antara 300 kriptokurensi teratas secara global, menurut data Coinmarketcap.

Pada Mei 2022, Yayasan VeChain melaporkan memiliki $1,2 miliar dalam kas cadangan.

Kemitraan antara VeChain dan UFC dimulai pada Juni tahun yang sama dengan kesepakatan sponsor senilai $100 juta, memperkuat upaya kolaboratif mereka dalam promosi bela diri campuran.

Dana yang Ditetapkan dalam Bentuk Token Terus Meningkatkan Popularitasnya

Dalam laporan awal tahun ini, Moody’s, sebuah perusahaan penilaian risiko investasi terkemuka, mengungkapkan bahwa nilai dana yang ditokenisasi melonjak dari $100 juta pada awal 2023 menjadi sekitar $800 juta, didorong oleh meningkatnya tokenisasi surat utang Amerika Serikat.

Laporan tersebut menyoroti bahwa baik blockchain publik maupun pribadi menyaksikan inklusi berbagai aset.

Beberapa contoh yang lebih mencolok termasuk Dana Uang Pemerintah Amerika Franklin Templeton yang memperluas dari Stellar ke Polygon, Backed Finance meluncurkan dana yang ditokenisasi obligasi jangka pendek surat utang Amerika Serikat (ETF), dan UBS Asset Management menerapkan dana pasar uang (MMF) yang ditokenisasi pada blockchain Ethereum.

Menurut Moody’s, tokenisasi MMF menawarkan potensi untuk menggabungkan stabilitas mereka dengan keunggulan teknologi stablecoin.

Bulan lalu, DigiFT, sebuah perusahaan fintech berbasis di Singapura, juga mengumumkan peluncuran token tanda terima deposito surat utang Amerika Serikat (DR) mereka.

Dapatkan juga wawasan lebih lanjut tentang koin kripto yang berpotensi naik dengan mengklik koin kripto yang berpotensi naik. Temukan peluang investasi yang menarik dan perluas pengetahuan Anda dalam pasar kripto yang dinamis!