Saham New York Community Bancorp (NYCB) Turun Sebesar 40%

Saham New York Community Bancorp

Saham New York Community Bancorp (NYCB) dilaporkan mengalami penurunan saham yang sangat tajam. Tidak tanggung-tanggung, saham penyelamat bank ramah kripto Signature Bank itu turun sebesar 40%.

Menurut laporan yang dirilis oleh Financial Times, saham bank ini terpukul pada hari Rabu. Penurunan tersebut terjadi setelah munculnya keputusan untuk memotong dividen guna memperkuat permodalan dan pengumuman kerugian yang tidak terduga.

NYCB sebenarnya dianggap sebagai salah satu bank yang cukup sukses, terutama di tengah gejolak perbankan regional pada tahun 2023. Mereka menjadi saksi kejatuhan Signature Bank, Silicon Valley Bank, dan First Republic.

New York Community Bancorp Akuisisi Aset Signature Bank


Signature Bank adalah salah satu bank kripto utama yang menawarkan layanan fiat dan perbankan kepada para startup di bidang kripto. Pemberian pinjaman ditutup pada 12 Maret 2023 setelah para deposan melakukan penarikan uang besar-besaran pasca keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB).

Pada saat itu, NYCB yang berbasis di pinggiran kota New York, mengakuisisi sebagian besar aset Signature Bank, termasuk deposito dan pinjaman dengan nilai total hampir $13 miliar.

Langkah tersebut pada awalnya mendapatkan sentimen positif dari para investor yang mampu mendongkrak harga saham NYCB. Namun, hasil pada kuartal empat tahun 2023 melaporkan bahwa NYCB mengalami kerugian sebesar $260 juta. Angka tersebut sangat kontras dengan keuntungan $164 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.7

Penyebab utama dari kerugian tidak terduga itu adalah meningkatnya kerugian kredit yang diantisipasi, terutama kredit yang berhubungan dengan gedung perkantoran. Para eksekutif bank menyoroti dampak dari kondisi yang menantang di pasar real estate perkantoran.

CEO NYCB, Thomas Cangemi, menjelaskan dalam sebuah panggilan analis bahwa bank telah mengurangi dividennya untuk memenuhi peraturan perbankan yang dipicu oleh akuisisi Signature Bank.

Akuisisi tersebut mendorong NYCB memiliki aset lebih dari $100 miliar sehingga bank harus memenuhi persyaratan modal yang lebih ketat.

Akibatnya, bank ini mengalami penurunan harga saham yang sangat signifikan, dengan penutupan penurunan sebesar 38% dan penurunan sebelumnya hingga 46%.

Indeks KBW Regional Bank juga mengalami penurunan sebesar 6%, memengaruhi bank-bank kecil lainnya di sektor ini.

NYCB Lakukan Stress-Test terhadap Portofolio Pinjaman Real Estate Komersialnya


Kerugian tidak terduga itu mendorong NYCB untuk melakukan stress-testing yang ketat terhadap portofolio pinjaman real estate komersialnya. Ini termasuk bagian yang diakuisisi dari Signature Bank.

Sebagai hasilnya, bank merevisi estimasi kerugian yang diperkirakan terjadi pada kredit perkantoran, dengan mempertimbangkan kelemahan nasional di pasar perkantoran dan potensi guncangan dari fluktuasi pembayaran dan suku bunga.

Seorang analis di CFRA, Alexander Yokum, menurunkan peringkat saham NYCB ke peringkat “hold”. Langkah tersebut menunjukkan berkurangnya kepercayaan terhadap kemampuan manajemen untuk mengintegrasikan akuisisi yang dilakukan baru-baru ini secara efisien.

“Berkurangnya pandangan kami mencerminkan menurunnya kepercayaan terhadap kemampuan manajemen untuk mengintegrasikan akuisisi-akuisisi yang telah dilakukan secara efisien.”

NYCB juga melaporkan penurunan hampir setengah poin persentase pada margin bunga bersihnya. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan untuk mengumpulkan dana tambahan dan aset likuid untuk memenuhi kewajiban regulasi yang meningkat.

Lebih lanjut, bank juga mengakui bahwa integrasi akuisisi Signature Bank kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Bahkan, ada kemungkinan integrasi tersebut akan memakan waktu sampai tahun depan.

Terlepas dari penundaan ini, Cangemi meyakinkan para analis bahwa akuisisi ini berjalan dengan baik dan memuji kinerja tim yang terlibat di dalamnya.